Ragam Tradisi Minum Teh Di Dunia

Uniknya Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara
 

Tulisan ini saya buat tercetus oleh suatu hari dimana setelah sekian puluh tahun tidak minum Teh Poci, kemudian saya menemukannya di sebuah Food Market di Wilayah Bandung dan segera memesannya. Lalu saya teringat masa kecil saya dan mulai mencari literature mngenai ragam minum teh yang menjadi tradisi di berbagai bangsa sekaligus tata cara serta tata kramanya.

Seingat saya di usia saya yang waktu itu berkisar 5 Tahun, setiap kali pulang ke rumah Eyang Putri di Jogyakarta maka saya selalu disuguhi Teh Poci oleh para abdi dalem. Kenangan itu sangat membekas, karena saya lihat proses pembuatannya sampai dengan cara minumnya. Hingga pada usia 11 Tahun, ketika sedang bersama orang tua dan adik-adik, kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi Negara Sakura dan turut mengikuti tradisi upacara Minum Teh Jepang.

Intinya semua Tradisi Upacara Minum Teh itu amat sangat menarik. Pada kesempatan kali ini maka saya ingin berbagi mengenai Ragam Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara di Dunia?

Ilustrasi Tentang Teh


Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan yang sangat baik bagi tubuh dan mampu mencegah perkembangan sel kanker, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh itu mengandung kafein yang lebih sedikit daripada kopi, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Namun dengan kandungan kafein tersebut, konsumen di harapkan tidak mengkonsumsi teh secara berlebihan.

Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah “teh” juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Uji klinis juga membuktikan kalau teh mampu meningkatkan metabolisme. Selain itu dengan meminum teh, sistem kekebalan tubuh juga meningkat, menurunkan stres dan manfaat ringan lain. Makanya tak heran, teh banyak dijadikan pilihan untuk rutin diminum setiap hari.


Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh dibawah negara-negara lain di dunia, tetapi Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

TRADISI MINUM TEH DI BERBAGAI NEGARA

Bagi sejumlah negara, minum teh bukan sekadar aktivitas biasa. Mereka menjadikannya interpretasi kultur dan tradisi, sebuah ritual unik tersendiri. Di negara tertentu, teh bukan sekadar jenis minuman sehat. Teh memiliki kelas tersendiri. Minum teh dijadikan tradisi interpretasi kultur. Tradisi yang mencakup aspek-aspek sosial, etika, dan estetika itu kemudian diwariskan dari generasi ke generasi.

Tradisi ini lebih umum dikenal sebagai upacara minum teh. Di dalam sebuah upacara minum teh, terkandung tradisi-tradisi yang mencerminkan simbolisme dan formalisme seseorang. Upacara minum teh, juga sebagai bentuk penghormatan seseorang terhadap orang lain. Upacara minum teh di tiap negara berbeda-beda. Semua memiliki keunikannya masing-masing. Ketrampilan menyajikan teh hingga cara meminumnya ini lestari hingga turun-temurun. Meski berbeda-beda tradisinya, ritual minum teh di berbagai negara ampuh sebagai alternatif membangun kehangatan keluarga.

Berikut ini adalah budaya upacara minum teh di sejumlah negara yaitu:

INDONESIA

Di Indonesia teh pertama kali dikenal tahun 1686, ketika Dr. Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke Tanah Air. Uniknya, awalnya tanaman teh di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias.


Lalu tahun 1782, Pemerintahan Belanda mulai mendatangkan biji-biji teh dari negeri Cina. Dari situ pembudidayaan teh pun dimulai, terutama di Pulau Jawa. Setelah itu, kebiasaan minum teh mulai meluas di kalangan masyarakat.


Teh merupakan minuman yang banyak dinikmati masyarakat di belahan dunia, termasuk pula di Indonesia. Di dalam negeri, meminum teh telah menjadi suatu tradisi yang turun temurun. 

Sebenarnya, pada mulanya, teh ini hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan, tapi seiring waktu berjalan, teh telah menjadi minuman masyarakat Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk perjamuan resmi hingga penghangat di tengah keluarga sehari-hari. Sambil minum teh ditemani camilan khas Indonesia, keluarga bisa saling berkomunikasi dengan lebih akrab.

Beberapa Tradisi Minum Teh di Berbagai Daerah di Indonesia

Tradisi minum teh di Indonesia tidak seformal seperti yang ada di negeri sakura, karena belum ada aturan atau tata cara yang baku seerti disana, hanya proses penyeduhannya saja yang berbeda-beda pada tiap daerah. Karena sekarang Indonesia merupakan negara penghasil teh urutan ke-empat di dunia. Pengetahuan tentang teh pun semakin menarik untuk kita telusuri.

Di tanah air, tradisi minum tehnya juga tak kalah menarik dengan negara lain, karena beberapa daerah memiliki tradisi yang khas, unik dan berbeda-beda, di antaranya adalah:

Teh Poci

Di Tegal, ada tradisi minum teh yang dilakukan secara turun temurun yang bernama teh poci. Mungkin anda sebagian pernah mencicipinya, karena memang teh poci ini cukup terkenal bagi para pecinta teh. Proses pembuatannya yakni teh diseduh dengan menggunakan air panas di dalam poci, lalu ditambahkan gula batu. 


Gula yang diberikan tadi tidak boleh diaduk. Anda dapat menikmatinya saat panas. Rongga hidung akan termanjakan dengan wangi bunga melati yang kuat dan menyegarkan. Warna teh ini sedikit hitam hingga terasa kental. Istilah yang terkenal dari prosesi pembuatan teh poci ini adalah wasgitel yakni wangi, sepet, legi dan kentel (wangi, sepet, manis dan kental).

Teh Talua Atau Teh Telur

 

Kebiasaan minum teh ini berasal dari Padang, Sumbar. Ada hal yang berbeda saat proses penyeduhan teh ini, yaitu menambahkan telur mentah, yang biasanya hanya menggunakan kuning telurnya saja,Sebagian besar orang yang belum pernah mencobanya pasti akan bertanya-tanya “apakah enak?” “apakah tidak amis?”

Ternyata tidak, bahkan tak sedikit penikmatnya yang merasa ketagihan dan ingin mencobanya lagi. Ada trik yang digunakan untuk menghilangkan bau amis, yakni menggunakan jeruk nipis. Seain menghilangkan bau amis, jeruk nipis juga bisa menambah rasa segar pada teh talua yang dibuat. Agar rasanya lebih nikmat, Anda bisa menambahkan beberapa bahan. Contohnya, susu kental, vanilla, ataupun madu.
Sensasi yang dirasakan, lidah terasa bergoyang saat meminumnya. Ada yang mengatakan rasanya mirip capucino dan sebagainya. Keunikannya adalah adanya penambahan telur tadi dan timbulnya buih saat air panas mulai dituang ke dalam gelas yang berisi kuning telur serta gula pasir yang telah dikocok akan menghasilkan buih yang menyerupai soda coke, sehingga banyak kalangan menyukainya. 

Teh Nasgitel

Di Solo dan daerah Jawa lainnya, tradisi minum teh hampir semua lapisan masyarakat melakukan hal ini.
 
Pada umumnya, acara minum teh dilakukan pada pagi dan sore hari, sambil berkumpul dan mengobrol bersama dengan keluarga. Istilah teh nasgitel, merupakan singkatan dari panas, legi tur kentel (panas, manis dan kental atau pekat) cocok sekali dinikmati bersama orang terkasih, misalnya malam hari di angkringan sambil bercengkrama bersama teman-teman. Banyak orang yang lebih menyukai teh nasgitel yang diracik dari teh bubuk, karena rasa dan aromanya lebih sedap daripada teh celup. Bahkan di Solo dikenal profesi khusus penyeduh teh yang disebut Jayeng.
  
TRADISI MINUM TEH DI KRATON JOGJAKARTA

Salah satu bukti bahwa tradisi minum teh sudah dikenal di dalam kraton Jogjakarta adalah adanya tradisi Patehan, yaitu menyajikan unjukan (bhs Ind: minuman) kepada Sultan Hamengku Buwono.


Minum teh merupakan bagian dari ritual sehari-hari di kraton Jogjakarta, namun seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, minum teh juga dinikmati oleh masyarakat di luar tembok istana.

Tradisi minum teh di istana biasa dilakukan pada jam 06.00 pagi, 11.00 siang dan 16.00 sore hari. Di saat itu para abdi dalem melakukan iring-iringan yang membawa air putih dan teh untuk disajikan kepada Ngarso Dalem di istana Kraton Kilen. Sebutan Patehan sendiri diambil dari nama salah satu bangsal di dalam kraton Jogjakarta. Tradisi Patehan sendiri tidak hanya satu versi, tetapi juga dilaksanakan pada acara Lebaran, Ngapem dan Sungkeman yang mana tradisi tsb tentunya berbeda dengan hari-hari biasanya.

 
Secara garis besar tidak ada ritual khusus yang dilakukan para abdi dalem, yang mungkin berbeda hanya tata caranya saja. 

Tata cara menyajikan teh untuk Sultan, ada abdi dalem yang dipercaya khusus dan memasaknya sendiri juga harus di lingkungan kraton, yaitu di bagian Keputren. Tempat atau wadah untuk menyajikan the antara Sultan, putra-putranya, cucu, para pejabat dan abdi dalem tentunya tidak sama.

Khusus untuk Ngarso Dalem, cangkir yang digunakan sudah dipakai sejak HB VII.
Menurut kerabat dekat kraton Jogjakarta, GBPH Yudhaningrat, tradisi minum teh merupakan hal yang menyehatkan. Dari dulu sampai sekarang rasa sepet/pahit tehnya tidak pernah berubah, dan ini memang teh khas Kraton. “Walaupun di luar Kraton banyak jenis teh, di Kraton tidak berubah. 

Di lingkungan Kraton,usai makan pagi atau siang, minumnya ya teh,” kata Yidhaningrat. Semua hal tsb menandakan budaya minum teh yang ada di Kraton Jogjakarta mengkristal sebagai ritual Patehan, menjadi benang merah akar budaya minum teh di kraton yang bisa menjadi pendorong dalam membangun citra Jogjakarta sebagai pusat budaya teh. 

Indonesia juga terkenal sebagai pengkonsumsi teh terbesar di dunia. Mengkonsumsi teh di Indonesia sudah cukup terkenal dari jaman dahulu, sebagai teman saat santai ataupun sebagai minuman yang baik untuk kesehatan tubuh.

Masyarakat Indonesia biasa mengkonsumsi teh, pada saat pagi hari sebelum beraktivitas, ataupun pada saat sore hari saat bersama keluarga. Mengkonsumsi teh bagi masyarakat Indonesia dipercaya dapat mengobati dan mencegah dari berbagai macam penyakit, seperti mengurangi resiko gangguan jantung dan stroke. Teh juga dipercaya dapat mengurangi resiko kanker dan memberikan kekebalan pada tubuh.

Masyarakat Eropa menyebut teh sebagai “tay ” atau “ yang berasal dari bahasa Canton. Lalu orang Inggris melafalkannya sebagai “tea ”, sementara bangsa Belanda menyebutnya “tee ”. Nah, konon dari situlah awal mula masyarakat Indonesia menyebut “teh”.

Itulah sekedar gambaran bahwa ternyata Indonesia tak pernah kalah mengenai cita rasa, budaya dan kualitas teh dibandingkan negara lain, karena tanah air ini memiliki warisan kebudayaan yang sangat banyak. Untuk bisa merasakan keaslian dari teh-teh di atas, mungkin sebaiknya anda datang langsung ke daerahnya masing-masing, walaupun sudah banyak tersedia kedai teh di kota-kota besar.
 
JEPANG


Kebudayaan Jepang memang kental dengan teh, dan bahkan mereka memiliki upacara minum teh tersendiri yang diberi nama Chado atau Chadou, ada yang sudah pernah melihat upacara minum teh jepang? kalau tidak pernah melihat secara langsung, paling tidak cobalah melihat videonya lewat youtube maupun media lainnya untuk menambah wawasan pengetahuan kebudayaan jepang.

Chanoyu - Chado/chadou atau sadou.

Arti kata Chanoyu sebenarnya adalah “air panas untuk teh”. Namun kemudian berkembang lebih luas menjadi upacara minum teh dalam tradisi Jepang, dalam chanoyu setiap peserta diharapkan mengalami ketenangan. Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa [ketenangan diri]
Dalam upacara ini, teh disiapkan oleh seorang ahli khusus dan disajikan untuk sekelompok kecil orang, dengan tata cara tertentu. Istilah chanoyu sendiri bisa juga disebut Chado/chadou atau sadou.


Untuk bisa menjadi ahli chanoyu, dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang tipe teh, kimono, kaligrafi Jepang, ikebana dan berbagai pengetahuan tradisional lain. Itulah sebabnya tak sembarangan orang bisa menjadi ahli chanoyu, bahkan mungkin dibutuhkan proses belajar puluhan tahun. Dan bagi orang-orang yang ingin ikut ambil bagian dalam chanoyu pun diwajibkan memiliki pengetahuan etika yang berlaku dalam upacara ini. Hal ini tak mengherankan, karena chanoyu telah menjadi salah satu bagian paling penting dari tradisi Jepang.

Upacara Minum Teh Berlangsung 4 Jam

Tradisi minum teh sendiri sudah dikenal bangsa Jepang sejak abad ke-9, dibawa oleh biksu Jepang Eichu yang saat itu baru kembali dari China. Di negri asalnya, China, tradisi minum teh konon telah ada sejak sebelum peradaban Masehi dimulai. Sama seperti di China, kebiasaan minum teh di Jepang awalnya adalah untuk tujuan medis, namun kemudian berkembang menjadi kegemaran dan bahkan lalu menjadi tradisi yang unik.

Koicha dan Usucha – Jepang
Kebudayaan Jepang memang kental dengan teh, dan bahkan mereka memiliki upacara minum teh tersendiri yang diberi nama Chado. Upacara tersebut biasanya berlangsung selama empat jam dan dilengkapi dengan makanan ringan. Dua jenis teh yang terdapat pada upacara tersebut antara lain “Koicha” (teh pekat) dan “Usucha” (teh encer), dimana biasanya dibuat dari bubuk teh hijau, atau “Matcha”.


Pada abad 12, jenis teh yang baru, Matcha, diperkenalkan oleh Eisai, seorang biksu Jepang yang juga baru kembali dari China. Teh hijau dalam bentuk bubuk ini awalnya digunakan untuk ritual keagamaan di biara Budha Zen. Matcha berasal dari tanaman yang serupa dengan teh hitam, namun tidak difermentasi, melainkan digiling gingga berbentuk tepung.
 
Pada abad 16 tradisi minum teh telah menyebar ke seluruh golongan masyaraakat di Jepang. Figure yang paling dikenal dalam dunia chanoyu saat itu adalah Sen no Rikyu, yang mengajarkan konsep ichi-go-ichi-e, bahwa setiap pertemuan chanoyu harus dianggap berharga, karena hal itu tak dapat diulangi lagi. Prinsip yang dianutnya: harmoni, penghormatan, kemurnian, dan ketenangan tetap menjadi prinsip dasar chanoyu hingga saat ini.

Jika menuruti tradisi Jepang, chanoyu biasanya diadakan pada sebuah ruang tertentu yang disebut chasitsu [artinya ‘ruang teh’]. Terdapat 2 jenis chasitsu, yaitu sebuah bangunan tersendiri yang terdiri dari beberapa ruang [di Inggris juga memiliki tradisi minum teh, dikenal sebagai tea houses/rumah teh]; atau ruangan yang berada dalam suatu bangunan namun dikhususkan untuk upacara minum teh [dikenal di Inggris sebagai tea rooms/ruang teh]. upacara minum teh (chanoyu)


Biasanya tradisi upacara minum teh berlangsung empat jam dan masih dilakukan hingga kini oleh masyarakat Jepang.

Rumah teh biasanya berupa bagunan sederhana yang kecil, terbuat dari kayu. Letaknya di area yang terpisah pada bagian yang tenang. Namun pada masa kini biasanya terdapat di kebuan atau taman. Sedangkan ruangan teh biasanya berupa ruangan kecil di dalam rumah, kuil, biara, sekolah atau bangunan lain. Di rumah Jepang, ruangan dngan lantai tatami bisa digunakan sebagai ruangan teh.


Pertama, tamu datang dan diantar ke ruang tunggu. Lalu tuan rumah mengajak tamu berjalan ke taman. Setelah mencuci tangan di pancuran taman, tamu masuk ke ruang penyuguhan teh. Tuan rumah akan menyiapkan teh kental dan setelah selesai ia akan membunyikan gong yang menandakan tamu untuk memulai upacara minum teh di ruang penyuguhan teh.


Teh biasanya disiapkan khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh. Ruang untuk minum teh disebut chashitsu . Sebelum meminum teh, posisi motif cawan (mangkuk teh) tidak boleh berada di bawah mulut untuk menghormati karya lukis pada cawan. Biasanya teh disajikan dengan kue manis untuk menetralkan rasa pahit teh.


Tiap detail upacara minum teh Jepang membutuhkan perhatian lebih karena memiliki arti penting bagi masing-masing orang. Hal ini juga sebagai bentuk menciptakan rasa tenang dan harmoni di antara tuan rumah serta tamu. Makanya, ritual ini juga dikaitkan untuk meningkatkan harmoni antarsosial. 



Upacara minum teh selain membangun keakraban keluarga juga mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup, tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni dalam ruangan upacara minum teh.

CHINA

China merupakan “penggagas” munculnya upacara minum teh di Asia. Ritual ini sering disebut chayi, yang berarti kesenian minum teh. Budaya minum teh di China berbeda dibanding negara-negara lain, baik dari persiapan, seni meminum, maupun kegiatan yang berlangsung. Upacara minum teh ialah budaya tertua yang pernah ada.

Tradisi ini benar-benar memusatkan teh sebagai inti upacaranya. Tuan rumah dan para tamu mencium aroma teh, merasakannya, dan menikmati lapisan-lapisan rasa yang ditemukan di tiap sudut mulut. Ritual ini mencerminkan pencarian keindahan seluruh obyek di dunia, selaras dengan filosofi Tao China.

Upacara harus diiringi suasana tenang, yang menimbulkan harmoni di seluruh diri peserta upacara.  Ritual ini dilakukan sebagai simbol penghormatan maupun sekadar kumpul keluarga. Upacara minum teh juga bisa dilaksanakan sebagai permintaan maaf seseorang. Ketika menikah, budaya ini juga sering diikut sertakan.

Di China, penyajian minuman teh tidak disertai kue-kue. Masyarakat China sangat mengutamakan rasa dan aroma teh. Prosesnya pun unik. Dua wadah digunakan dalam tradisi minum teh, yaitu gelas dan mangkuk. Gelas untuk menghirup aroma teh, mangkuk untuk meminum air teh.


Mereka juga senang membanding-bandingkan satu jenis teh dengan teh lainnya. Dalam tradisi minum teh di China Prosesnya pun unik, ada dua wadah yang digunakan. Sebuah gelas dan sebuah mangkuk. Gelas berfungsi untuk menghirup aroma teh, sedangkan mangkuk berfungsi untuk meminum air teh.


Orang China membuat teh secara bersama-sama. Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci. Poci terbuat dari tanah liat merah yang berpori rapat sehingga ketika dituangi air, lambat laun poci akan menjadi kering kembali.
 
Poci ditaruh di atas mangkuk yang lebih besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber. Air yang luber akan tertampung di mangkuk besar itu. Kemudian poci ditutup sekitar dua menit..


Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan jenis teh yang berbeda-beda. 
Setelah terendam sempurna dan aroma menguar, air teh dituang ke gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Seusai memindahkan air teh, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah. Setelah itu tamu baru bisa meminum teh.

KOREA

Di Korea, upacara minum teh disebut sebagai darye. Ini merujuk pada etika yang harus diberikan terhadap teh. Tradisi ini telah dipegang orang Korea selama ribuan tahun. Elemen utama yang ada di ritual ini ialah kemudahan dan kealamian menikmati teh di sebuah kegiatan formal nan santai.  


Upacara minum teh di Korea sempat menghilang, tapi sekarang telah hidup kembali. Ritual ini digunakan untuk menemukan relaksasi dan harmoni kehidupan di era modern yang hiruk pikuk ini.

Kembali munculnya tradisi ini juga sebagai perwujudan keberlanjutan budaya Korea. Terdapat sedikitnya 15 upacara minum teh yang ada di Korea. Masing-masing dibedakan berdasarkan umur dan ketenaran. Ritual teh siang hari dilaksanakan di lingkungan istana dinasti Joseon. Ada juga ritual teh spesial yang dilangsungkan demi menyambut pendatang ke istana dinasti Joseon. 

Ada juga ritual minum teh Keratuan, yang sering ditampilkan di drama televisi Korea. Upacara ini, hanya boleh didatangi oleh para teman perempuan sang Ratu dan pesuruhnya. Saat ini, ritual minum teh seringnya dilakukan sebagai bentuk meditasi.

THAILAND


Thai Ice Tea – Teh susu khas Thailand tersebut diolah dari daun teh yang sudah dicampur aneka rempah. Sebagai pemanisnya digunakan susu dan disajikan dalam keadaan dingin. Warna jingga dari minuman ini begitu khas.
 
TIBET

Minuman khas Tibet yang terdiri dari butter  dan teh disebut Po Cha. Penyajiannya sangat unik. Daun teh dituang dalam wadah silinder, ditambahkan garam dan butter dari susu sapi khas Tibet. 


Campuran itu dimasak hingga berjam-jam dan mengental. Teh akan berwarna cokelat kemerahan dan di atasnya terdapat buih mentega tebal.
Saat bertamu, tuan rumah akan menghidangkan Po Cha. Dan tamu harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha. Jika tidak, tuan rumah akan merasa terhina dan tamu dianggap sombong.


INDIA

Masuknya teh ke India bermula di abad 19. Teh dibawa bangsa Inggris dan mulai menanamnya secara besar-besaran di sana. Menjadikan teh salah satu sumber penghasilan utama. Saat ini, India menjadi eksportir teh terbesar di dunia, dan menjadi penggerak perekonomian. Sebanyak 900.000 ton teh dihasilkan per tahun.

Banyak produk teh yang didaulat paling enak di dunia, dihasilkan dari sana. Sebut saja teh Asam dan teh Darjeeling. Kondisi iklim India memungkinkan teh untuk tumbuh dengan lambat, dengan rasa yang nikmat dan kompleks. 

Masala Chai – India
India adalah salah satu negara penghasil teh terbesar. Salah satu jenis teh yang terkenal adalah Masala Chai, yaitu teh hitam yang dibuat oleh campuran susu, gula dan aneka macam rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis dan kapulaga.

 
Mereka juga tidak menggemari teh yang rasanya manis. Tiap ibu rumah tangga di India memiliki resep campuran teh masing-masing yang menjadi andalannya


MOROKO

Bagi sebagian orang menyajikan teh itu sangat mudah, apalagi sekarang sudah banyak teh - teh celup beredar di pasaran, tapi Di Maroko proses menyeduh teh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan negara-negara lain. Mereka harus melalui tiga kali penyeduhan untuk mendapatkan rasa yang pas menurut mereka.


Masyarakat Maroko sangat suka dengan teh hijau yang beraroma mint Teh Mint – gabungan dari teh hijau dan daun mint, yang diberi gula dan dituang ke dalam gelas-gelas kecil sehingga mereka menyeduh teh hijau dengan sedikit air mendidih di teko teh. Kemudian teko tersebut di goyang-goyangkan, lalu di tuang di salah satu cangkir. Setelah itu mereka seduh lagi, tapi airnya dibuang.

Kemudian diseduh sekali lagi dngan memasukkan daun mint dan gula secukupnya. Air seduhan pertama dimasukkan juga ke dalam teko tersebut, lalu digoyang-goyangkan lagi, dan akhirnya air seduhan ketiga baru bisa dinikmati.

Cara menuangkannya pun bisa dibilang unik, yaitu denga mengangkat teko cukup tinggi dari cangkir hampir sama dengan cara orang Aceh menyajikan kopi.

Menurut tradisi Maroko, menolak meminum teh ini adalah sebuah ketidaksopanan.

IRAK

Orang Irak selalu menyempatkan diri untuk berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Tiap orang duduk melingkar di ruang tamu sambil menanti sajian teh. Apresiasi orang Irak pada penyajian teh sangat tinggi. Mereka akan mencemooh jika anda menyuguhkan teh celup.


Setiap keluarga memiliki tradisi sendiri dalam membuat teh, tetapi proses intinya sama. Air dididihkan dalam ketel. Daun teh dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daunnya naik ke atas. Poci ditaruh di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh tenggelam.

BELANDA


Biasanya orang Belanda minum teh sebelum makan siang antara pukul 10-11 dan setelah makan malam antara pukul 7-8. Bedanya, orang Belanda suka meminum teh dengan sajian sekeping biskuit yang diletakkan di pinggir alas cangkir.

Teh yang disajikan biasanya tanpa campuran susu dan lebih encer dibandingkan teh khas Inggris.

INGGRIS

Di luar Asia, Inggris adalah negara dengan konsumen teh terbanyak di dunia. Semenjak Teh dikenalkan di Inggris sekitar tahun 1652, popularitas teh begitu melesat. Semboyan “tea time” muncul, dan menjadi kegiatan penting di kehidupan orang Inggris. Harganya sangat tinggi karena dianggap sebagai minuman bangsawan. Salah satu bangsawan yang menggemari teh adalah Pangeran Charles II dan istrinya, Catherine de Braganza.

Dari bangsawan-bangsawan Inggris, teh dikenal sampai ke beberapa negara.
Kebiasaan minum teh di Inggris masih berlangsung hingga kini.



Tradisi minum teh menjadi semakin penting, ketika Sir Winston Churchill mendeklarasikan, “Bagi prajurit, teh lebih penting dibanding amunisi.” Upacara minum teh di Inggris tidak seformal dan selengkap penduduk Asia Timur.


Pada umumnya, mereka hanya berkumpul dan menikmati teh sambil bersosialisasi. Tradisinya, terdapat dua upacara minum teh di Inggris; low dan high. Low tea adalah tradisi minum teh kaum kelas atas, sementara high tea merupakan tradisi minum teh kelas menengah ke bawah. Pada dasarnya penamaan ini hanya berdasarkan jenis meja teh yang digunakan.

Low tea yang umumnya dilangsungkan sekitar jam 4 sore, dihidangkan di coffee table yang berukuran pendek. Sedangkan tradisi high tea yang baru diadakan sekitar jam 5 atau 6 sore disajikan di atas meja kerja biasa, yang berukuran tinggi.


Ada dua jenis upacara teh di Inggris. Teh cair biasanya disajikan pada siang hari dalam pertemuan keluarga. Dihidangkan dengan roti berselai, sandwich, atau makanan kecil lainnya


Teh yang biasa disajikan saat sarapan dan makan malam diperkenalkan seorang bangsawan Inggris sebagai minuman pergaulan. Mereka menikmati teh sambil jalan-jalan di halaman rumah. Gaya hidup para bangsawan ini ditiru oleh para keluarga Inggris.

Minum teh adalah lebih dari istirahat yang menyegarkan; Hal ini sebenarnya sebuah pertemuan sosial. Teman dan rekan berkumpul di minum teh untuk bersantai untuk secangkir teh enak dan beberapa perusahaan yang baik. Stereotip, warga dari England dilihat secara dominan sebagai peminum teh. Banyak Briton juga ahli teh petani dan blender.

Jika Anda pernah cukup beruntung untuk menghadiri minum teh di Inggris, sangat penting untuk pikiran perilaku Anda. Ada satu set aturan untuk diikuti, dikenal sebagai minum teh Etiket tertentu.

Seperti dengan setiap kebudayaan, aturan-aturan sosial dan tradisi telah menjadi lemah selama bertahun-tahun. Minum teh Inggris Etiket ini jelas tidak tenang upacara yang dulu. Di awal hari, tuan-tuan diharapkan tuangkan teh panas mereka ke dalam cawan, memungkinkan untuk menjadi cukup dingin untuk minuman. Tradisi ini telah lama menghilang, dan siapa pun yang minum teh dengan cara ini pasti akan meningkatkan beberapa alis di tearooms hari ini.

Etiket minum teh modern tersebut berikut pasti akan melihat ini sebagai perilaku yang tidak sopan dan kasar. Tradisi kuno yang lain melihat nyonya rumah menjaga nya teh di bawah terkunci, dan membawanya hanya pada minum teh. Tindakan ini tentu lama berlalu, dan modern Inggris hostes menjaga teh mereka dalam tabung countertop.

Meskipun hilangnya tradisi tertentu, beberapa Etiket tepat minum teh Inggris tetap. Hari ini host dan hostes mengharapkan tingkat tertentu kesopanan antara mereka minum teh. Hal ini masih merupakan praktik umum bagi tuan rumah minum teh atau nyonya rumah mengirim undangan tertulis untuk Tamu nya. Dengan minum teh rincian jelas dinyatakan, Anda tahu apa yang diharapkan dan tidak ada yang akan merasa canggung. 


Setiap perayaan minum teh Inggris yang tepat membutuhkan item tertentu dan aksesoris. Tentu saja, teko merupakan kebutuhan mutlak. Teko perak biasanya memilih untuk urusan resmi, sementara Cina cantik teko digunakan untuk pertemuan dan pesta minum teh kasual. Ketika minum teh Inggris meja yang sudah ditetapkan, ada cangkir dan piring, sendok teh dan mangkuk gula. Saringan teh diletakkan di atas meja, serta gula penjepit dan hidangan lemon dengan garpu. Tamu akan disediakan dengan garpu jika kue yang disajikan, dan pisau untuk menggunakan dengan selai atau krim untuk scone. Sendok individu ditempatkan dengan mangkuk setiap krim dan selai. Minum teh minuman tidak pernah ditempatkan pada table yang terpisah, tapi hanya disajikan di meja mana tamu duduk.

Ketika melayani teh, penting bahwa nyonya rumah menghabiskan minum teh dengan tamunya, daripada fussing di dapur. Minum teh Etiket memerlukan host atau tuan rumah untuk menghibur dan mengunjungi dengan tamu.

Siapapun bisa menikmati minum teh Inggris yang tepat.

Melakukan Tradisi "Afternoon Tea" ala Orang Inggris

Orang Inggris terkenal maniak dengan teh. Sampai-sampai mereka memiliki tradisi minum teh di sore hari yang dikenal dengan sebutan afternoon tea. Ciri khasnya adalah teh disajikan dengan camilan-camilan kecil yang disusun di nampan lapis tinggi atau three tier. 

“High Tea” dan “Afternoon Tea” – Inggris
English High Tea biasanya terdiri dari secangkir teh yang dilengkapi dengan roti lapis dan keripiki kentang. Konsep dari “High Tea” ditujukan kepada kelas pekerja, disajikan di sebuah meja tinggi usai jam kerja selesai, atau sekitar pukul 5 sore.
Sebagai perbandingan, “Afternoon Tea” biasanya disajikan pada acara-acara sosial kelas atas.


Tradisi afternoon tea sudah melewati sejarah panjang sejak tahun 1800-an dan populer di kalangan bangsawan Inggris di masa itu. Karena afternoon tea lebih ke urusan gaya hidup, maka segala sesuatunya tampil begitu cantik. Mulai dari peralatan minum teh seperti cangkir hingga taplak meja.

Tradisi ini lebih sebagai ajang bertemu dan bersosialisasi. Selain juga menjadi jeda mengisi perut di antara jam makan siang dan makan malam. Belakangan sudah banyak restoran dan hotel bintang lima di Jakarta yang menawarkan paket afternoon tea.

Afternoon tea lebih berfokus pada sisi lifestyle atau gaya hidup, dibanding tehnya itu sendiri. Sehingga, afternoon tea ibarat fine dining yang serba penuh dengan aturan atau table manner.  "Tradisionalnya, rak susun ada kue-kue mulai dari sandwich, lalu kue-kue manis, dan harus ada scone,".


Secara tradisional, scone disajikan dengan jam (selai) dan clotted cream atau krim kental yang menggumpal. Menurut Ratna, kue scone cenderung kering sehingga cocok dimakan dengan krim kental. Selain scone, juga biasa disajikan kue tart buah.

orang Inggris pada zaman dulu biasa minum black tea (teh hitam atau teh merah). Sehingga, selalu disediakan gula dan susu. Saat memasukan gula, untuk tercampur dengan teh, jangan diaduk secara berputar.

"Aduknya tidak diputar, bisa terciprat. Kalau untuk etika, aduknya back and forward (arah depan belakang),"
Etika lainnya adalah sikap duduk yaitu duduk harus tegak. Lalu soal cangkir dan tatakannya (saucer). Tatakan cangkir harus tetap di meja, saat cangkir diangkat. Sendok pengaduk diletakkan di sisi belakang tatakan."Tatakan jangan diangkat sama cangkirnya. Tapi kalau kita standing party, bawa saucer-nya. Jadi cup (cangkir) dan saucer (tatakan) tidak boleh berjauhannya,"

Sedangkan kantong teh yang sudah terseduh, diletakkan di tempat yang sudah tersedia. kalau tidak ada, letakkan di tatakan cangkir. Hal ini agar taplak yang biasanya dipakai taplak cantik tidak menjadi kotor.

Saat dihidangkan "afternoon tea" di Inggris, jangan membiarkan sendok berbunyi ketika mengaduk gula. Setelah mengaduk, letakkan sendoknya di belakang cangkir. Bila afternoon tea-nya sambil duduk maka ketika hendak minum, piring cangkir tidak perlu diangkat, cukup cangkirnya saja. tetapi bila minum tehya sambil berdiri maka piring beserta cangkit dipegang/diangkat bersama.
Apabila disediakan susu, harus menuangkan tehnya terlebih dahulu baru susunya, hal itu untuk mengetahui tingkat kepekatan teh, biasanya mereka memakai teh hitam atau The Hijau.Sebelumnya, umumnya teh yang digunakan adalah teh merah, karena sejak dulu di Inggris yang populer adalah teh merah. 

Teh jenis ini berbeda dengan teh hijau yang tak terlalu pekat dan malah ada cenderung rasa manis. Teh merah apalagi yang pekat memang cocok dicampur dengan susu dan gula. Dulu, keramik cangkir mudah pecah bila terkena air panas.

Jadi, jika misalnya tehnya tidak terlalu pekat, kalau susu yang sudah dituang sebelumnya dan ternyata kebanyakan, tehnya malah tidak terasa. Sebaliknya, jika teh terlalu pekat, susu bisa dituang belakangan untuk menyeimbangkan kepekatan teh. 

Sedangkan kue scone, ada cara makannya tersendiri. Scone dinikmati dengan coated cream. Pertama, scone dipotong dua, lalu tengahnya diberi krim.

RUSIA

Teh dibawa dan dikenalkan oleh bangsa China melalui jalur Great Tea Road, yang merupakan bagian dari Jalur Sutera. Perjalanan teh dari China menuju Rusia bisa dibilang tidak mudah. Menempuh 11.000 mil, teh dibawa dalam karavan dengan 200 hingga 300 unta, selama 16 bulan. Awalnya, teh di Rusia hanya mampu dinikmati kaum aristrokrat karena harganya luar biasa mahal. Namun ketika zaman kekuasaan Pyotr I, harga teh menurun.


 Di masa itulah, rasa teh yang hangat, tahan lama, dirasa sesuai dengan kehidupan bangsa Rusia. Saat ini, tradisi minum teh membudaya di sana. Budaya minum teh di Rusia bisa ditemukan di hasil kesenian dan literatur Rusia terdahulu. Samovar, wadah penampung untuk menghangatkan air, hampir bisa ditemukan di semua dapur masyarakat Rusia. 

Samovar bahkan menjadi ikon budaya tersendiri. Uniknya, orang Rusia lebih menggemari teh hitam, yang memiliki rasa kuat dan pahit.

 

Tradisi minum teh Rusia, seringnya mencampur dua atau tiga rasa teh berbeda. Teh-teh itu, diseduh dan diletakkan di teko-teko kecil terpisah. Teh-teh di dalam teko itu, kemudian masing-masing dituang ke gelas, dan dicampur dengan air hangat dalam samovar untuk mengencerkan.

Ritual minum teh di Rusia ada sejak abad 17. Masyarakat biasanya menggunakan ketel samovar  untuk mendidihkan air di atas tungku dan arang. Di musim panas,samovar diletakkan pada meja di sebuah taman. Sedangkan di musim dingin, samovar diletakkan di dalam ruangan rumah. Menunggu air dalam samovar mendidih, zavarka (poci teh khas Rusia) pun dipanaskan hingga beruap. Sambil mengelap uap yang menempel di zavarka, daun teh dimasukkan hingga hangat dan layu. Tak lupa zavarka ditutup rapat hingga aroma teh menguar harum. Setelah mendidih, air dituang perlahan ke dalam zavarka hingga daun teh tenggelam. Kemudian air teh dituang ke dalam gelas-gelas perak dan ditetesi air lemon. Tak lupa satu sendok selai atau gula putih dimasukkan ke dalam mulut sebelum menyesap teh. Sajian kue-kue manis melengkapi ritual minum teh yang dinikmati bersama keluarga.

JERMAN

Teh tiga lapis asal Jerman ini dibuat dari gula, teh dan krim kental. Teh diseduh di atas gula batu yang mencair dengan perlahan. Setelah itu baru dicampurkan dengan krim kental.

AMERIKA SERIKAT


Musim panas yang panjang biasanya membuat teh panas tidak laku bagi warga Amerika, khususnya mereka yang berasal dari selatan. Biasanya mereka akan membuat atau memesan Ice Tea, teh dengan sirup dan es yang banyak.

Demikian lah Tradisi minum teh yang ada Dibelahan Dunia. Masih banyak tradisi tradisi yang ada dibelahan dunia yang memang merupakan suatu warisan budaya juga. Tradisi Minum teh adalah suatu Tradisi yang harus kita jaga agar banyak tradisi yang masih dilakukan didunia ini.